Adapunyang dimaksudkan dengan “Diridhai Allah” ini adalah; karena puasa kita tersebut diniati karena Allah dan mengingnkan keridhan-Nya karena rasa Sykur kepada-Nya. Dalam Hadits qudsi Allah Berfirman “Aku ada pada prasangka hambaKu PadaKu”.
DariAbu Hurairah ra., ia berkata : Nabi saw. bersabda : “Allah Ta’ala berfirman : “Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila ia ingat kepadaKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari kelompok mereka.
JauhiPrasangka adalah Jalan Hidup Optimis dan Bahagia. Islam Kaffah 26/11/2019 Afkar. Sikap berprasangka atau sawasangka merupakan hal yang sangat berbahaya Pra sangka dapat mempengaruhi bahkan menentukan realitas sosial kita Sikap takut benci dan dengki sama orang lain karena ditumbuhkan dan dibangun oleh prasangka buruk Suudzon Prasangka
Sedangkanindustri yang banyak tersenyum adalah bidang kesehatan dan kecantikan perawatan serta transportasi dengan 86 persen. Selain Indonesia, ucapan salam tertinggi adalah hongkong dengan 98 persen, sementara yang terendah adalah Maroko dengan 48 persen. Didalam hadits Qudsi, Allah berfirman: "Aku tergantung pada prasangka hambaku
SabdaRasulullah SAW: “Dia Allah berfirman: “Aku bersama prasangka hambaKu, dan Aku Bersamanya ketika ia mengingatKu, jika ia mengingat/menyebutku dalam kesendirian, maka Aku Mengingatnya dalam DzatKu, jika ia mengingatKu, ditempat yang ramai, maka Aku mengingatnya di tempat yang lebih ramai (para malaikat-malaikat suci)". Ikhlas adalah
ogPe. Ilustrasi sikap husnudzon yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari Foto Priscilla Du Preez on UnsplashHusnudzon atau berprasangka baik adalah sikap yang harus ditumbuhkan dalam diri setiap Muslim. Dengan memiliki sikap tersebut, tentu akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi diri sendiri tapi juga orang bahasa, husnudzon berasal dari bahasa Arab 'husnu' yaitu baik dan 'az-zan' yang berarti prasangka. Apabila digabungkan, keduanya memiliki arti berprasangka membiasakan berprasangka baik, seorang muslim akan terhindar dari prasangka buruk pada orang lain. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikutحَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ بُرْقَانَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْأَصَمِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا دَعَانِيArtinya “Sesungguhnya Allah berkata Aku sesuai prasangka hambaku padaku. Jika prasangka itu baik, maka kebaikan baginya. Dan apabila prasangka itu buruk, maka keburukan baginya.” HR. Muslim no. 4849Husnudzon merupakan sikap yang disukai oleh Allah SWT. Dan umat Muslim dianjurkan untuk menghindari suudzan atau prasangka buruk. Anjuran tersebut dijelaskan dalam Alquran pada surat Al-Hujurat ayat 12, Allah SWT berfirmanيَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌArtinya “Wahai orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah menggunjing satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” QS. Al Hujurat 12Dalam buku Jalan Menggapai Ridho Ilahi oleh Abdul Aziz Ajhari, dkk, sikap husnudzon dalam Islam terbagi menjadi tiga, yaitu husnudzon kepada Allah SWT, kepada diri sendiri, dan kepada orang Kepada Allah SWTUmat Muslim harus memiliki sikap husnudzon kepada Allah SWT. Artinya, setiap muslim harus berbaik sangka kepada Allah SWT atas segala apa pun yang dihadapi dan dialami dalam membiasakan sikap ini, setiap cobaan yang diberikan oleh Allah SWT akan selalu ada hikmah yang diambil. Sikap husnudzon jika diamalkan akan memperkuat ketaatan kepada Allah Kepada Diri SendiriMengutip buku Rahasia Magnet Rezeki oleh Nasrullah, dengan berprasangka baik kepada diri sendiri akan memiliki sikap bersyukur. Baik dalam keadaan susah maupun senang, semuanya menanamkan sikap ini, ketika dihadapkan dengan segala macam masalah akan selalu melihat sisi positifnya. Misalnya di masa pandemi seperti saat ini. Apabila memiliki sikap husnudzon, seseorang tidak akan melihat dari situasi sulitnya saja, melainkan ada hikmah yang dapat diambil, yaitu bisa menjadi lebih dekat dengan keluarga di Kepada Orang LainDengan memiliki sikap husnudzon kepada orang lain, akan terhindar dari konflik yang berlarut-larut. Dalam buku Rahasia Magnet Rezeki, dijelaskan bahwa dengan berprasangka baik akan menimbulkan kepercayaan. Di mana kepercayaan akan melahirkan keterbukaan yang kemudian melahirkan dukungan dan kerjasama.
Setiap orang yang menerima surat cinta dari orang yang terkasih pastinya merasa senang dan gembira. Apalagi jika surat cinta tersebut berisikan balasan atas cinta dan sayang kita. Allah SWT mengirimkan surat cintanya dalam hadis qudsi yang disampaikan oleh nabi Muhammad SAW. Diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwasanya nabi Muhammad SAW bersabda يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ حِينَ يَذْكُرُنِي إِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ هُمْ خَيْرٌ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ مِنِّي شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً Artinya “Allah Azza wa Jalla berfirman, Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta, jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.” Muslim. baca juga Promosi ke Liga 1, Persiraja Pertahankan 12 Pemainnya Lengkapi Formasi Pemain, Persiraja Daftarkan Husnudzon ke PT LIB Siapa yang tidak merasa senang jika seorang terkasih mengatakan aku akan mengingatmu jika kamu mengingatku. Pada hadis di atas, Allah SWT sendiri yang mengatakan bahwa Allah sesuai prasangka hamba-Nya dan mengingat hamba-Nya jika ia diingat oleh hamba-Nya. Berprasangka Baik Kepada Allah. Terkadang dalam menjalani kehidupan, tak jarang kita menemui masalah dan kendala. Masalah dan kendala tersebut membuat hari terasa tidak menyenangkan dan suram. Tidak jarang ketika hal tersebut datang kita malah tidak mendekat kepada Allah bahkan berprasangka bahwa Allah tidak akan menolongnya. Tidak jarang juga seorang muslim yang ragu terhadap doanya, ia berprasangka bahwa doanya tidak akan dibalas oleh Allah. Padahal jelas dalam hadis di atas bahwasanya Allah akan seperti prasangka hamba-Nya. Maka bagaimana mungkin Allah akan membalas doa hamba-Nya jika hamba-Nya sendiri ragu atas balasan dari Allah SWT. Nabi Muhammad juga menyampaikan bahwa ketika berdoa seorang muslim harus yakin bahwa doanya akan dikabulkan oleh Allah SWT . اُدْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ “Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” HR. Tirmidzi, no. 3479 Maka sebagai seorang muslim kita harus berprasangka baik ketika berdoa, bahwa akan mengabulkan Allah. Berprasangka baik ketika bertaubat, bahwa akan diterima oleh-Nya. Berprasangka baik ketika beristighfar, bahwa Allah akan mengampuni. Berprasangka baik ketika beribadah dengan benar, bahwa Allah berkenan untuk memberikan ganjaran-Nya. Ustadz Salim A. Fillah menghimbau agar tidak salah menafsirkan hadis qudsi yang Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Tidak berpikiran bahwa kita bebas untuk berprasangka maka Allah akan patuh atas segala prasangka hamba-Nya. Maksud dari Allah sesuai prasangka hambanya dapat berupa Siapa merasa dirinya pendosa & meyakini Allah Maha Pengampun, niscaya Allah memaafkannya. Siapa merasa rendah di hadapan Allah & meyakini Dia Maha Tinggi, maka Allah meluhurkannya. Siapa merasa dirinya hina & meyakini Allah Maha Mulia, niscaya Allah meluhurkannya. Siapa merasa dirinya aib & meyakini Allah Maha Sempurna, niscaya Allah memperindahnya. Siapa merasa dirinya lemah & meyakini Allah Maha Kuat, niscaya Allah mengokohkannya. Siapa merasa dirinya bodoh & meyakini Allah Maha Berilmu, niscaya Allah mengajarinya. Siapa merasa faqir di hadapan Allah & meyakini Dia Maha Kaya, niscaya Allah mencukupinya. Kerendahan hati manusialah yang mendatangkan pertolongan Allah, maka sudah pasti bahwa berprasangka baik dan bukan untuk dimudahkan untuk melakukan kemungkaran dan perbuatan keji, maka Allah akan membalas prasangka hamba tersebut. Wallahu A’lam. []
aku adalah prasangka hambaku