PengertianPemasaran. Pemasaran adalah sebuah sistem dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan, dan menyalurkan barang-barang dan jasa yang dapat memuaskan konsumen (Abdullah & Tantri, 2019, hlm. 2). Menembus pasar/market adalah tujuan utamanya, namun pengertian pasar di sini bukanlah pasar yang
Bauranpemasaran merupakan tool atau alat bagi marketer yang terdiri atas berbagai elemen suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar Pengusaha haruslah menyebarkan barang-barangnya ke tempat konsumen itu berada. Chandra, dan Adriana (2008) terdapat tiga klasifikasi utama dari promosi penjualan yaitu : 1. Promosi konsumen
Saluranpemasaran berfungsi untuk melaksanakan tugas pemindahan barang dari produsen ke konsumen. Anggota saluran pemasaran melakukan beberapa fungsi yaitu sebagai berikut: 1. Mengumpulkan informasi tentang pelanggan,pesaing dan kekuatan lain yang ada dalam ligkungan pemasaran. 2.
KlasifikasiBarang Konsumen (1) Barang Sehari-hari Barang yang sering dibeli dengan segera dan usaha minimun seperti minuman ringan, sabun Barang Kebutuhan Pokok/Staples Barang-barang yang dibeli konsumen secara teratur. Contoh : beras, minyak goreng, sabun, dll. Barang Impuls Barang Darurat Dibeli tanpa usaha perencanaan atau pencarian.
Klasifikasiproduk, barang dan strategi pemasaran. 1. STRATEGI PEMASARAN Definisi Strategi Pemasaran Menurut Philip Kotler ( 2004, 81 ) : "Strategi Pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran
BdNW. Dalam artikel sebelumnya kita telah mengetahui klasifikasi dari produk yang berdasarkan berwujud tidaknya produk klik disini. Untuk artikel bagian kedua tentang klasifikasi ini akan membahas tentang klasifikasi barang konsumen. Nah untuk lebih mengetahui dari klasifikasi barang konsumen maka perhatikan penjelasan berikut ini. Selain barang dapat diklasifikasikan menurut daya tahannya, produk juga dapat diklasifikasikan berdasarkan siapa konsumen siapa pembelinya dan juga untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Untuk yang berdasarkan kriteria tersebut maka barang dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu barang konsumen consumer’s goods dan barang industri industrial’s goods. Barang konsumen merupakan barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir rumah tangga dan individu, bukan untuk diperjual belikan kembali bukan untuk berbisnis. Pada umumnya barang konsumen ini dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu convenience goods, shopping goods, specialty goods, dan unsought goods. Dalam pengklasifikasian tersebut berdasarkan kebiasaan konsumen dalam hal berbelanja Berkowitz, et al., 1992, yang dapat dicerminkan melalui aspek aspek berikut a usaha yang dilakukan oleh konsumen untuk sampai dalam hal pembelian, b atribut-atribut yang dipergunakan oleh konsumen dalam melakukan pembelian, c frekuensi pembelian. Untuk mengetahui lebih jelas tentang klasifikasi barang konsumen, maka akan kami jelaskan satu persatu 1. Convenience Goods2. Shopping Goods3. Specialty Goods4. Unsought Goods 1. Convenience Goods Convenience goods adalah barang yang pada umumnya mempunyai frekuensi pembelian yang tinggi dapat dikatakan sering dibeli, barang tersebut dibutuhkan segera oleh konsumen, dan memerlukan usaha yang minimum dalam pembeliannya. Sebagai contoh kebutuhan sehari-hari seperti sabun, pasta gigi, permen, ditergen, baterai, surat kabar, dan rokok. Dalam hal ini convenience goods masih dapat dikelompokkan lagi menjadi tiga kelompok, yaitu Staples merupakan produk/barang yang dibeli konsumen pembeli secara rutin. Sebagai contohnya adalah sabun, pasta gigi. Impuls good adalah barang-barang yang dibeli tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu ataupun usaha-usaha untuk mencari barang tersebut. Biasanya barang-barang seperti ini tersedia dan dipajang dalam banyak tempat yang tersebar. Kita dapat mengambil contoh adalah permen, dan coklat. Emergency goods merupakan barang yang dibeli oleh konsumen apabila suatu kebutuhan tersebut dirasakan mendesak. Sebagai contoh payung dan jas hujan dirasa sangat dibutuhkan disaat musim hujan. 2. Shopping Goods Shopping goods merupakan barang-barang yang dibeli oleh konsumen dimana dalam proses pembelian dan pemilihannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang ada. Dalam hal ini biasanya konsumen mempunyai kriteria diantaranya harga, kualitas, dan model masing-masing barang. Adapun contohnya seperti peralatan rumah tangga, dan juga pakaian. Dalam shopping goods masih dapat diklasifikasikan lagi menjadi dua jenis, yaitu Homogeneous shopping goods adalah barang-barang yang dianggap oleh konsumen yang mempunyai kualitas yang hampir sama namun berbeda jauh dalam hal harga. Dengan begitu konsumen akan mencari harga yang termurah dengan cara membandingkan harga di satu toko dengan toko lainnya. Heterogeneous shopping goods merupakan barang-barang yang dianggap oleh konsumen pembeli yang mempunyai aspek karakteristik/ciri-ciri lebih penting dibandingkan dengan aspek harga. Atau boleh dikatakan bahwa konsumen mempersepsikannya berbeda dalam hal kualitas dan atribut. 3. Specialty Goods Specialty goods merupakan barang-barang yang mempunyai karakteristik dan identifikasi merk yang unik dalam sekelompok konsumen mau melakukan usaha yang lebih untuk dapat membelinya. Biasanya barang-barang seperti ini merupakan barang-barang mewah dengan merk dan model yang spesifik. Sebagai contoh adalah mobil lamborghini, pakaian dengan perancang terkenal, dan masih banyak lagi barang-barang mewah lainnya. 4. Unsought Goods Unsought goods adalah barang-barang yang belum dikenal ataupun belum diketahui oleh konsumen pembeli ataupun sudah diketahui oleh konsumen namun belum terpikirkan oleh konsumen untuk membelinya. Adapun klasifikasi dari Unsought goods, yaitu Regularly unsought products barang-barang yang sebetulnya sudah ada tersedia dan diketahui oleh konsumen, akan tetapi belum terpikirkan untuk membelinya. Sebagai contohnya adalah batu nisan, asuransi jiwa, dan juga tanah kuburan. New unsought products merupakan barang-barang yang benar-benar baru dan belum diketahui oleh konsumen. Biasanya barang ini merupakan hasil dan pengembangan produk baru, sehingga belum banyak konsumen yang mengetahuinya. Namun suatu perusahaan hendaknya mengetahui bahwa kriteria suatu produk termasuk jenis yang mana, itu semua tergantung suatu individunya. Misalkan saja individu A menganggap tv sebagai shopping goods, sehingga apabila ia membeli tv ia akan mendatangi beberapa toko sebelum akan membeli tv merk apa. Namun untuk individu B mungkin menganggap tv sebagai specialty good dan hanya mau membeli tv dengan merk sony. Seiring berubahnya waktu dan juga semakin lamanya suatu barang tersedia di pasar klasifikasi barang terhadap suatu barang konsumen dapat berubah. Demikianlah artikel lanjutan dari kami tentang klasifikasi barang menurut konsumennya. Didalam artikel tersebut dijelaskan mengenai barang konsumen, untuk barang industri akan dibahas pada artikel lainnya. Terimakasih telah membaca artikel kami yang berjudul klasifikasi barang menurut barang konsumen. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda yang membacanya, dan dapat menambah wawasan anda. Post Views 15,935
KLASIFIKASI BARANG INDUSTRI Barang industri adalah barang-barang yang dikonsumsi oleh industriawan konsumen antara atau konsumen bisnis untuk keperluan selain dikonsumsi langsung, yaitu a. Untuk diubah, diproduksi menjadi barang lain kemudian dijual kembali oleh produsen. b. Untuk dijual kembali oleh pedagang tanpa dilakukan transformasi fisik proses produksi. Barang industri dapat diklasifikasikan berdasarkan peranannya dalam proses produksi dan biaya relatifnya. Ada tiga kelompok barang industri yang dapat dibedakan, yaitu materials and parts, capital items, dan supplies and services. 1. Materials and Parts Yang tergolong dalam kelompok ini adalah barang-barang yang seluruhnya atau sepenuhnya masuk ke dalam produk jadi. Kelompok ini masih dapat diperinci menjadi dua kelas, yaitu bahan baku serta bahan jadi dan suku cadang. a. Bahan baku dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu produk pertanian misalnya beras, buah-buahan, sayur-sayuran, kapas, termasuk pula produk hewani seperti susu murni dan telur dan produk -produk kekayaan alam seperti minyak bumi, biji besi, ikan, kayu, rotan, dan lain-lain. b. Bahan jadi dan suku cadang terbagi atas component materials misalnya benang, semen, kawat dan component parts seperti motor kecil, ban. Biasanya component materials masih perlu diolah lagi, misalnya benang ditenun menjadi kain. Sifat component materials yang terstandarisasi mengakibatkan harga dan keandalan pemasok menjadi faktor pembelian yang paling penting. Sementara itu component parts seluruhnya masuk ke dalam produk jadi tanpa mengalami perubahan bentuk dan sifat, misalnya ban dipasang sepenuhnya pada mobil atau sepeda motor, dan chip semikonduktor dipasang di komputer-komputer. 2. Capital Items Capital items adalah barang-barang tahan lama long-lasting yang memberi kemudahan dalam mengembangkan dan/atau mengelola produk jadi. Capital items dibagi menjadi dua kelompok, yaitu instalasi dan peralatan tambahan accessory equipment. a. Instalasi meliputi bangunan seperti pabrik dan kantor dan peralatan seperti generator, komputer, tangga berjalan, mesin bor, mesin diesel, tungku pembakaran, dan lain-lain. b. Peralatan tambahan terdiri dari peralatan dan perkakas pabrik yang ber sifat portable seperti perkakas tangan, alat pengangkut dan peralatan kantor misalnya mesin ketik, meja kantor. Kedua jenis barang ini tidak menjadi bagian dari produk jadi, tetapi membantu proses produksi. 3. Supplies and Services Yang termasuk dalam kelompok ini adalah barang-barang tidak tahan lama short-lasting dan jasa yang memberi kemudahan dalam mengembangkan dan/atau mengelola keseluruhan produk jadi. a. Supplies terdiri atas perlengkapan operasi seperti minyak pelumas, batu bara, pita mesin ketik, pensil dan bahan pemeliharaan dan reparasi seperti cat, batu, sapu, sikat. b. Business service terdiri atas jasa pemeliharaan dan reparasi seperti reparasi mesin ketik, pembersih kaca/ruangan dan jasa konsultansi bisnis seperti konsultansi manajemen, hukum, perpajakan, periklanan.
bauran pemasaran klasifikasi barang konsumen dan barang industri