Elfiyani Analisis Puisi “Cintaku Jauh di Pulau” Karya Chairil Anwar (1-8) Jurnal Edukasi Kultura 2 Puisi mempunyai sifat, struktur, dan konvensi-konvensi sendiri yang khusus. Memahami puisi tidaklah gampang. Jenis sastra puisi berbeda dari jenis sastra prosa. Hal ini disebabkan bahasa yang terdapat dalam prosa SagangIntermedia 2015. Kumpulan Puisi Pilihan Riau Pos 2015. PELABUHAN MERAH (Kumpulan Puisi Riau Pos 2015) Editor: MARHALIM ZAINI Perancang Sampul: DESRIMAN ZAHMI Perancang Isi: SUPRI ISMADI Ciri khas puisi karya sapardi djoko damono. Sapardi djoko damono atau yang akrab disapa sdd hadir di tengah hadirin dengan kelugasan yang sama dengan anak muda. Setiap orang dari setiap masa yang mendalami sastra akan menjumpai puisi tersebut dan menyepakati bahwa puisi tersebut layak menjadi karya agung yang pernah diciptakan manusia. analisis puisi senja di pelabuhan kecil.docx. Freddy T M. Bahasa Indonesia_Kelompok 1_Menganalisis Suasana ,tema ,dan Makna beberapa Puisi dalam Antologi Puisi. puisi ini yaitu rima kembar yang polanya dapat dirumuskan: a a b b. Tata wajah pada puisi ini yaitu menggunakan tipografi puisi konvensional. Struktur batin meliputi tema, nada dan suasana, perasaan dan amanat. Tema pada puisi Senja di Pelabuhan Kecil yaitu tema kemanusiaan. Nada dan suasana yang digunakan CFEO0D. Chairil Anwar Senja di Pelabuhan Kecil Ini kali tiada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak. Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan menyisir semenanjung, masih pengap harap sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat, sendu penghabisan bisa berdekap. Analisis Makna Ini kali tiada yang mencari cinta Di antara gudang, rumah tua, pada cerita Tiang serta temali. Kapal, perahu tiada Berlaut menghembus diri dalam Mempercaya mau berpaut Dalam bait pertama Chairil mencoba menuangkan perasaannya, bagaimana seorang kekasih tidak lagi bersamanya. Si “aku” dalam puisi ini merasakan kesendirian yang memilukan, semenjak ditinggalkan kekasinya. Semuanya memang terlewat, tetapi terlewat tanpa sesuatu yang perlu dikenang. Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang Menyinggung muram, desir hari lari berenang Menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak Dan kini tanah dan air tidur hilang ombak Alam berjalan seperti biasanya, tetapi si “aku” dalam puisi ini tidak dapat merasakan apa-apa. Hanya kesendirian yang setia bersamanya. Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan Menyusur semenanjung, masih pengap harap Sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan Dari pantai keempat, sendu penghabisan bisa berdekap Dalam bait terakhir ini si ”aku” sudah mulai terbuka dengan kesendiriannya. Berjalan ke semenanjung, namun pikirannya selalu dalam kesendirian yang mencekam. Namun Si “Aku” masih berharap di akhir perjalanan, dia bisa menemukan kekasihnya dan mendekapnya Sigodang Pos. Sastra LainnyaAnalisis Makna Puisi Aku Chairil Anwar Pengertian Istilah Massa, Pop dan Kitsch Perkembangan Sastra Populer Indonesia

analisis puisi senja di pelabuhan kecil